Gaje part 18 : Ceritaku tentang Putri

Dengan inspirasi dari surat Soe Hok Gie untuk Ira

Apakah kau masih berbicara selembut dahulu
memintaku tetap tinggal dan menatap mataku sambil membenarkan letak rambutku
Apakah kau masih bersamaku semesra dahulu
Ketika ku tatap, tataplah mataku, lebih dekat
dan ku pikir Kita begitu berbeda dalam semua, kecuali dalam cinta.

Gaje part 17

Aku ini kenapa
Bukankah seperti ini sudah pernah terlewati
Saat ke 18 ku, bukankah aku lebih memilih untuk ikuti jalan ini
dari pada bersamanya
jalan yang ku kira aku anggap pantas ; SKB
tapi sekarang, aku seperti terjebak oleh suatu yang telah ku rancang
aku terjebak oleh kubangan yang kurancang sendiri
dan sekarang,, aku semakin meragu untuk meneruskan jalanku
aku ragu akan masa depan
aku ragu akan diriku
dan aku ragu tentang kita. kita.
Hidup adalah perjalanan tentang tanda tanya dan ketidakpastian

gaje part 16

Kejadian ini telah terjadi, 3 tahun lalu. DE JAVU
Semua terulang dalam bahasa yang sama, keadaan sama, dan di tempat yang sama
tapi tetap saja aku sampai saat ini
belum sadar dan mengerti tentang semua
bukankah harusnya aku sadar
tapi tidak
ku pikir ini menjadi kubangan, menjadi lumpur
yang menghambat untuk menjadi aku
semua omongan telah aku dengar
semua tindakan telah aku mengerti
dan semua pikiran telah aku ikuti
tapi tetap saja sama

gaje part 15

Ini tentang aku, tentang Muhamad Abid Dzulfikar
entah apa yang aku mau tulis
aku cuma ingin cerita di sini,
banyak temen-temenku yang bilang bahwa aku ini tukang protes
sakkarepe dewe, beda dari yang laen, dan mungkin bisa dibilang bodoh
untuk itu, yang aku yakini, bahwa di dunia ini tak ada kebenaran mutlak, kemutlakan hanya milik Sang Pemilik Nyawa
dan di dunia ini semua relatif
seperti saat" di kelas, statement" guru yang ku rasa ganjil, pasti akan ku tanyakan langsung, bahkan bila perlu berdebat jika aku menguasainya, tak peduli ia siapa
waktu di pondok juga dibilang sama, sederhananya gua cuma ingin PERUBAHAN
pengurus" yang menurutku bejat, aku bilang semua, tak peduli itu, bahkan teman"ku bilang, mengapa aku harus selalu melawan, padahal hafalan gua bagus, saat madrasah juga gak jelek, mudengan , kritis saat musyawarah, tapi mengapa selalu melawan
gua cuma ingin bilang. LETAKKAN keadilan pada tempat terbaik
dan waktu gua keluar, terlihat jelas, siapa yang salah dan siapa yang benar
SALAH.
Entahlah,, terkadang akupun merenung, apa yang ku lakukan ini adalah dosa
yang ku lakukan ini adalah benar
dan waktu itu pun aku tak tahu mana yang benar dan mana yang salah
aku hanya mengikuti apa yang aku yakini
dan berjalan berdasarkan takdir Tuhan
percaya bahwa semua ini tak ada yang kebetulan.

Kembali lagi ke cerita
sampai mana tadi ya,,, sampe lupa...
oiya di sekolah, sering gua berdebat ma guru" gua
dari geografi, matematika, sosiologi, agama, pkn, alah,,banyaklah.
nggak peduli, aku hanya yakini apa yang aku pegang.
dan saat perdebatan itu, terbukalah aku, untuk aku mengetahui lebih banyak
dan merasa kekurangan ilmu.
dan pada suatu saat, ada guru yang ngajar tak mengusai materi
gua tanya, dan gua yakin ni guru tak menguasai materi
dan waktu itu
gua ngadain koreksi pada si guru yang menang mulut doang.

#untuksememntara end.

gaje part 14

Masih merasa tidak ada walaupun kenyataanya ada

terdiam di antara peperangan ideologi

ah.. Neraka pun sudah terlihat dari sini

ini kita makhluk kecil
makhluk yang terlahir dari setetes mani
dan ke manapun membawa kotoran
masih saja sombong..

gaje part 13

Sebelum ku nulis note ini, ku bolak balik gak jelas beranda profil
aku bingung, ya.. Emang aku bingung, tapi ntah bingung tentang apa
aku marah,. Ntah pada siapa,
aku muak..
aku capek
dan mereka sama sekali tak menghargai kerja kami
aku meraung, aku meronta
namun semua itu tak terdengar
semua datang seolah menjadi pahlawan, dan pergi stelah mendapat ap yg diinginkan
PENGKHIANAT
MUNAFIK
PECUNDANG
dan semua ini terasa semakin sulit
dan besok, ku kira mash sama saja

komentar dari sohib :
setiap orang punya perspektif yang berbeda dan cenderung mengandalkan egonya masing2...orang yang hebat adalah orang yang mampu menomor sekiankan egonya, dan yang terhebat adalah ia yang sanggup mengkomunikasikan semua apa yang diingnkan "peserta"...be patient, karena Anda sedang berusaha menjadi kategori kedua...

Gaje part 12

Hidup di tengah kerumunan orang yang katanya mencari ilmu
di tengah pohon - pohon dan para penjaja makanan
terdiam di balik layar kebohongan
sedang merasakan hidup tapi tak hidup
bahkan tak mampu menyelasraskan logika dan emosi
logika mati dan nurani tiada
seolah mati rasa
kemudian berjalan di antara hingar bingar kedewasaan
dan bicara kenegaraan
setelah itu hilang ditelan kelacuran